Berita  

Wagubsu Ajak Lima Daerah Laksanakan 5 Rekomendasi Unesco

Wagubsu Dr Nurhajizah Marpaung memimpin Rapat Bersama Tindak Lanjut 5 Rekomendasi UNESCO Geopark Kaldera Toba dan Rapat Dewan Manajemen BKPEKDT, Kamis (13/7/2017) di Inna Parapat Kabupaten Simalungun.

SIMALUNGUN (suaramahardika): Wagubsu Dr Nurhajizah Marpaung memimpin Rapat Bersama Tindak Lanjut 5 Rekomendasi UNESCO Geopark Kaldera Toba dan Rapat Dewan Manajemen BKPEKDT, Kamis (13/7/2017) di Inna Parapat Kabupaten Simalungun.

Dikatakan Wagubsu Rapat ini sangat penting juga strategis karena meningkatkan kepedulian terhadap pengelolaan ekosistem danau toba sekaligus upaya bersama pemerintah daerah dan pemprovsu untuk menindaklanjuti 5 rekomendasi unesco geopark kaldera toba agar dapat diterapkan menjadi salah satu objek taman bumi atau geopark kelas dunia.

Seperti diketahui bahwa usulan tersebut telah dilakukan pada tahun 2015 yang lalu, namun karena belum memenuhi persyaratan maka UNESCO memberikan 5 rekomendasi.

Oleh karenanya pada rapat ini akan kita diskusikan rencana aksi guna menindaklanjuti percepatan 5 rekomendasi UNESCO. “Diharapkan sudah terdaftar tahun 2017 ini,” ujar Nurhajizah pada rapat yang dihadiri 4 kabupaten sekawasan danau toba.

Nurhajizah pada kesempatan tersebut mengajak kepada seluruh daerah sekawasan danau toba agar segera menindaklanjuti 5 rekomendasi UNESCO dan terus membenahi geosite-geosite yang ada di daerah masing-masing. “Dibenahi dengan serius, kendala yang ada segera dikordinasikan dengan pemprovsu. Diharapkan bulan Oktober, 5 rekomendasi tersebut hanya tinggal perbaikan-perbaikan,” sebut Nurhajizah.

Nurhajizah juga mengatakan selain masalah pembenahan fisik seperti geosite-geosite yang ada di daerah sekitar danau toba. Wagubsu juga meminta pembenahan SDM. Yaitu pembenahan masyarakat tentang pemahaman apa itu Geopark Kaldera Toba. “Kualitas dan pemahaman SDM terhadap geopark Kaldera Toba juga harus dibenahi,” kata Nurhajizah.

Hal senada juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumut, Hidayati mengatakan, 5 rekomendasi dari UNESCO menjadi catatan penting yang harus dilaksanakan agar Danau Toba masuk menjadi anggota organisasi di bawah PBB tersebut. Karena itu, perlu percepatan tindaklanjut dari kabupaten sekawasan danau toba terhadap 5 rekomendasi tersebut.

“Pada Oktober mendatang, Danau Toba akan kembali didaftarkan lagi menjadi anggota UNESCO. Karena sebelumnya sudah, tapi belum memenuhi syarat sebagaimana direkomendasikan (UNESCO),” tutur Hidayati. Pada rapat yang diikuti 4 kabupaten sekawasan danau toba yang antara lain kabupaten Karo, Taput Tobasa dan Simalungun.

Adapun rekomendasi dimaksud, lanjut Hidayati, secara garis besar adalah aktivitas edukasi (pendidikan) terpadu pada masing-masing area, yang akan dijadikan andalan sebagai tempat pelaksanaan rekomendasi tersebut. Selanjutnya panel edukasi yang menguatkan agar segala kegiatan saling berkaitan dan mendukung. “Selanjutnya bagaimana melaksanakan strategi, membuat inovasi promosi. Setelahnya dilakukan aktivitas Geopark,” bebernya.

Adapun aktivitas Geopark dimaksud, Hidayati menjelaskan, perlu dilakukan pembenahan sarana dan prasarana di lokasi yang telah ditunjuk dengan skala prioritas berdasarkan berbagai pertimbangan, sesuai rekomendasi untuk menjadikan Danau Toba layak sebagai warisan dunia yang diakui UNESCO.(sm-01)