Berita  

UNPAB PTS Peringkat Pertama di Sumut

Prof Dian Armanto
Prof Dian Armanto
Prof Dian Armanto

MEDAN (suaramahardika):Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah 1 Sumatera Utara mengumumkan pemeringkatan Perguruan Tinggi Swasta Sumatera Utara tahun 2016 versi Kementerian Riset Tekhnologi dan Pendidikan Tinggi. Dari 264 Perguruan Tinggi Swasta di Sumatera Utara, Universitas Pancabudi (Unpab) menjadi PTS peringkat pertama diwilayah Sumatera Utara.

Kordinator Kopertis Wilayah 1 Sumut, Prof Dian Armanto menyebutkan, dalam melakukan pemeringkatan tersebut, Kemenristekdikti menetapkan empat klasifikasi penilaian akademik diantaranya,  kualitas Sumber Daya Manusia (dosen), kualitas manajemen atau tata kelola, kualitas kegiatan kemahasiswaa dan kualitas penelitian dan publikasi ilmiah.

“Pemeringkatan ini dilakukan setiap tahunnya. Berdasarkan penilaian yang dilakukan Kemenristekdikti, Unpab menjadi PTS peringkat pertama. Sedangkan, ditingkat nasional Unpab menjadi peringkat yang ke 94. Menyusul, peringkat kedua Universitas Medan Area dan peringkat ketiga Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara,”sebutnya, .

Disebutkannya, untuk pemeringkatan ini, penilaian yang dilakukan oleh Kemenristekdikti benar-benar onjektif. Pertama, soal kualitas tata kelolah. Dalam sebuah kampus, struktur dikampus itu harus jelas, memiliki rensrta (rencana strategi) pengembangan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

“Susunan kepemimpinannya harus jelas. Kemudian, kegiatan kemahasiswaan yang meliputi olahraga, seni dan karya ilmiah mahasiswa. Lalu, kualitas penelitian dan publikasi itu tergantung pada banyaknya jumlah penelitian dan publikasi ilmiah yang dilakukan dosen. Semakin banyak, maka akan semakin tinggi,”jelasnya.

Dengan adanya pemeringkatan ini katanya, tidak hanya Unpab sebagai Perguruan Tinggi Swasta peringkat pertama saja, namun Perguruan Tinggi Swasta lainnya yang ada di Sumut juga  harus meningkatkan kualitas tata kelolahnya, terutama hasil penelitian dosen dan karya ilmiah mahasiswa.

“Universitas Pancabudi inikan akreditasinya masih B. Untuk meningkatkan akreditasi ya harus meningkatkan kualitas semuanya, salah satunya ketersediaan dosen yang bergelar doktor idealnya harus 40 persen dari jumlah dosen yang ada.”ujarnya. (bm-3)