
MEDAN (suaramahardika) :Siswa kelas 8 SMP Chandra Kusuma Medan, Bramasto Rahman Prasojo, memboyong dua medali dari ajang Asian Pasific Conference Young Scientists (APCYS) yang berlangsung di Amity University Haryana, New Delhi, India, beberapa waktu lalu.
Kedua medali tersebut antara lain medali perak dan medali perunggu untuk dua kategori sains fisika antar negara-negara Asia Pasifik.
Brasmasto yang tiba di tanah air Rabu (20/7/2016) ini mengungkapkan, dalam kompetisi tersebut dirinya membawa penelitian berjudul ‘LED as a Solar Cell’ yaitu penggunaan LED sebagai pembangkit sumber daya baru. Penelitian ini, katanya, dilakukan seraya bercerita tentang kondisi kota Medan yang sering mengalami pemadaman listrik.
“Saya yang selalu pusing, bosan, kepanasan kalau listrik padam. Karena itu coba teliti,” terang dia saat disapa, Kamis (21/7/2016).
Setelah bercerita tentang kondisi pemadaman listrik, ia lalu melanjutkan dengan penjelasan prinsip-prinsip risetnya secara detail. Setelah selesai mempresentasikan penelitiannya, para juri lalu bertanya tentang penelitian yang dilakukan Bramasto.
“Pertanyaannya sulit-sulit tapi alhamdulilah bisa saya jawab, walaupun ada beberapa yang tidak bisa saya jawab juga. Tapi saya mendapatkan medali perak untuk sesi presentasi oral. Sedangkan sesi penilaian poster saya mendapatkan medali perunggu,” tambahnya.
Dia berharap penelitiannya tersebut bisa dikembangkan untuk menghasilkan energi terbarukan yang lebih banyak dan bisa dikomersilkan. Selain bidang fisika, kompetisi tersebut juga terbagi dalam bidang biologi, engineering, computer dan mathematic. Di bidang Fisika sendiri, lanjut Bram, ada 13 peserta dari berbagai negera.
Ibunda Bram, Dyah yang turut mendampingi Bram selama di India mengaku bersyukur melihat prestasi Bram. Sebagai orangtua dia dan ayah Bram selalu menanamkan bahwa yang terpenting dalam suatu kompetisi adalah proses dan melakukan yang terbaik maka hasil akan mengikuti kerja kerasnya.
“Kami Tidak pernah memaksa Bram terlalu berlebihan tapi setiap ia membutuhkan dukungan maka kami dan pihak sekolah selalu bekerjasama untuk memfasilitasi apapun yang ia butuhkan,” urainya.
Kepala Sekolah SMP Chandra Kesuma School, Miss Rita mengungkapkan berdasarkan data siswa-siswa sekolah yang mengikuti kompetisi penelitian muda tersebut, Bramasto merupakan peneliti termuda yang berhasil di ajang internasional sekaligus perwakilan Sumut.
“Setelah berhasil ditahap provinsi dan nasional akhirnya Bram masuk ketahap internasional sebagai perwakilan Indonesia,” pungkasnya.(bm-2)