Ratusan Warga Jalani Pemeriksaan EKG Gratis

seorang warga sedang menjalani pemeriksaan EKG gratis di RS USU
seorang warga sedang menjalani pemeriksaan EKG gratis di RS USU
seorang warga sedang menjalani pemeriksaan EKG gratis di RS USU

MEDAN (suaramahardika) :Ratusan warga kota Medan dan sekitarnya menjalani pemeriksaan dan konsultasi EKG (elektrokardiogram) secara gratis dalam rangka memperingat hari Fibrilasi Atrium sedunia di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU), sekitar pukul 08.00 Wib, Jum’at (29/7/2016). Dari banyaknya warga yang menjalani pemeriksaan dan konsultasi EKG, paling banyak warga mengeluhkan mudah lelah.

Hal itu disampaikan oleh dokter speasialis dr Junaidi yang menerima konsultasi warga. Menurutnya, dari hasil konsultasi banyak warga yang mengeluh mudah lelah atau capek. Padahal, usia pasien belum terlalu tua. Selain mengeluh mudah lelah, sebagian warga mengeluh sesak nafas dan nyeri dada.

“Misalnya, selama ini bisa jalan sekian meter, tapi beberapa hari sudah tak sanggup lagi, merasa mudah capek. Yang paling sering itu, tapi jantung berdebar-debar bisa jadi gejala. Kalau sudag ada keluhan seperti itu ya sebaiknya dikonsultasikan ke dokter untuk mengenali resiko-resikonya. Selain itu, ya disarankan agar sering medical chek up, paling tidak beberapa bulan sekali untuk memeriksakan jantungnya,”katanya .

Banyaknya keluhan mudah capek menurut dr Junaidi, dikarenakan gaya hidupnya sudah berubah. Makanan banyak mengandung kolesterol namun tidak melakukan olahraga.

“Kalau didada lemah, biasanya sering gagal jantung. Itu penyebabnya coroner dan hipertensi yang tidak terkontrol. Untuk menghindari hal itu, ya lifestyle harus dimodifikasi. Misalnya, makanan kolesterol tidak terlalu tinggi, harus punya target pengobatan yang optimal. Selama ini masyarakat kalau kolestereol gula, minum obat sudah. Kemudian, harus rutin olahraga. Tapi, saat ini banyak masyarakat yang tidak menyadari hal itu. Malas olahraga karena pola hidup yang berubah,”terangnya.

Sementara itu, Ahli Jantung dari Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Prof Abdullah Afif Siregar saat memberikan sosialisasi tentang Fibrilasi atrium menjelaskan, fibrilasi atrium terjadi akibat gangguan sinyal listrik pada serambi jantung, sehingga hanya bergetar secara tidak teratur. Hal ini menyebabkan darah terkumpul di serambi jantung dan membentuk bekuan darah.

“Bahaya Fibrilasi ini sangat banyak seperti, gangguan listrik serambi jantung. Pertama, darah terkumpul di serambi  jantung membentuk bekuan darah, lalu bekuan darah yang mengalir di pembuluh darah membentuk sumbatan dan terjadilah stroke. Jika gangguan pada pompa jantung, maka ketidak mampuan jantung memenuhi kebutuhan aliran darah ke seluruh tubuh dan akhirnya bisa gagal jantung,”tuturnya.

Dijelaskannya, fibrilasi atrium ini dapat ditangani dengan obat-obatan, kejut listrik dan keterisasi. Namun, bisa dihindari dengan melakukan pemeriksaan kesehatan jantung secara rutin dan menghindari faktor risiko dengan gaya hidup sehat terutama mulai biasakan melakukan olahraga ringan.

Humas RS USU, M ZeiniZen menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada warga tentang gejala penyakit fibrilasi atrium atau kesehatan jantung.  Pemeriksaan EKG ini gratis tanpa dipungut biaya. Selain pemeriksaan dan konsultasi gratis, hari fibrilasi atrium ini juga diisi dengan ceramah awam tentang fibrilasi atrium.(bm-3)