Berita  

Publikasi Karya Ilmiah Masih Minim

Dirjen Belmawa, Kementerian Riset Tekhnologi dan Pendidikan Tinggi Intan Ahmad

Dirjen Belmawa, Kementerian Riset Tekhnologi dan Pendidikan Tinggi Intan Ahmad
Dirjen Belmawa, Kementerian Riset Tekhnologi dan Pendidikan Tinggi Intan Ahmad

MEDAN (suaramahardika) :Dirjen Belmawa, Kementerian Riset Tekhnologi dan Pendidikan Tinggi Intan Ahmad menyatakan, saat ini publikasi karya ilmiah di Indonesia masih minim dibandingkan negara-negara tetangga seperti, Malaysia, Singapura dan Thailand. Oleh karenanya, diera MEA perlu memaksimalkan potensi yang dimiliki terutama demografi.

“Dengan banyaknya Institusi pendidikan di Indonesia tentu harusnya diikuti oleh banyaknya publikasi karya ilmiah. Sebab, lulusan yang teserap oleh dunia kerja dan publikasi ilmiah tidak bisa dipisahkan dalam meningkatkan kualitas Institusi pendidikan,”kata Intan Ahmad saat membuka Forum International Conference of Computer, Environment, Social Science and Technology (ICEST) 2016 yang terselenggara atas kerjasama USU, Universitas Sains Malaysia (USM) dan IKA USM Sumut di Gelanggang Mahasiswa USU, kemarin.

Dia mengakui, memang sejauh ini dosen yang mempublikasikan hasil karya ilmiahnya dijurnal internasional masih rendah. Sementara, setiap tahunnya universitas ditargetkan paling tidak bisa menghasilkan 500an karya ilmiah yang dipublikasikan dijurnal internasional maupun nasional.

“Oleh karenanya, konferensi ini penting dalam memberikan kontribusi terhadap kualitas riset dengan mengangkat tema yang sangat relevan dengan pembangunan nasional,”ujarnya. Turut hadir pada pembukaan ICEST 2016, Rektor USU diwakili WR III Mahyuddin Nasution,  Pj. Rektor USU periode 2015-2016 Prof. Subhilhar, Ketua Ikatan Alumni USU, Sofyan Raz dan lainnya.

Prof. Dra. Lusiana Andriani Lubis selaku penyelenggaraka ICEST 2016 mengatakan, selain merupakan program kerja IKA USM Sumut, kegiatan ini juga membantu para staf pengajar dalam publikasi karya ilmiah bekerjasama dengan USM yang publikasinya sudah terindeks ke dalam SCOPUS, dan publikasi ilmiah merupakan komponen penting dalam penilaian promosi Guru Besar.

“Kita berharap, kegiatan ini dapat membantu peningkatan akreditasi USU khususnya dari aspek penelitian, demikian disampaikannya,”katanya.

Tidak hanya itu katanya, kegiatan ini juga bertujuan untuk menjadi sebuah forum internasional untuk poster atau presentasi makalah dan hasil penelitian serta memberikan kesempatan bagi para peneliti dari sektor akademik, publik dan swasta dari seluruh dunia untuk bertukar, menyebarkan  pengetahuan baru, pengalaman dalam penelitian dan keahlian profesional  serta untuk menciptakan hubungan yang saling menguntungkan di antara para peserta.

Sementara itu dari pihak USM, Abd. Aziz Bin Tajuddin dalam kerjasama ini dan menyampaikan, bahwa Indonesia sebagai negara yang memiliki alumni USM terbesar merupakan mitra kerja yang signifikan dalam pengembangan riset di kawasan ASEAN. Pihaknya juga berupaya memfasilitasi publikasi karya ilmiah yang dinilai memiliki bobot dan relevansi yang sesuai dengan standar global dan berharap kedepannya kerjasama ini dapat terus ditingkatkan lagi, demikian disampaikannya. (bm3)