Info  

PTN BLU Jangan Sampai Merugikan Mahasiswa

Kampus Unimed foto beritamahardika/mafa yulie ramadhani
Kampus Unimed foto suaramahardika/mafa yulie ramadhani
Kampus Unimed foto suaramahardika/mafa yulie ramadhani

MEDAN (suaramahardika) :Organisasi Mahasiswa di Universitas Negeri Medan (Unimed) mendukung rencana pihak rektorat mempersiapkan diri menuju Perguruan Tinggi Negeri dengan layanan Badan Layanan Umum (BLU). Namun, dengan catatan jangan sampai merugikan mahasiswa. Misalnya, ada kenaikan uang kuliah atau menambah jumlah kuota mahasiswa dari jalur mandiri.

“Kita tidak mempersalahkan kalau Unimed mau berupaya menuju PTN BLU. Tapi, kita berharap tidak berdampak negative kepada mahasiswa. Misalnya, ada kenaikan uang kuliah dan hal-hal yang merugikan mahasiswa lainnya. Kalau nanti setelah BLU ternyata merugikan mahasiswa, kita akan melakukan aksi untuk mengkaji ulang lagi atau bahkan dibubarkan,”kata Ketua Umum Senat Mahasiswa Unimed, Chandra Fahmi Pratama Zega Kamis (22/9/2016).

Selain itu kata Chandra, dengan adanya layanan BLU nantinya pihak Unimed dapat menyesuaikan pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan mahasiswa. “Selama ini, sudah banyak mahasiswa yang mengeluhkan biaya UKT (Uang Kuliah Tunggal). Mahal, tapi tidak sesuai dengan pelayanan yang diberikan. Jangan sampai setelah nanti jadi BLU, malah pelayanan menurun. Kebutuhan mahasiswa harus dipenuhi,”ucapnya.

Pengamat Pendidikan, Syaiful Sagala mengungkapkan, ada tiga tingkatan Perguruan Tinggi di Indonesia yakni, Perguruan Tinggi Satuan Kerja, Perguruan Tinggi Badan Layanan Umum dan Perguruan Tinggi Badan Hukum. Untuk menuju Perguruan Tinggi Badan Hukum, terlebih dahulu harus melaksanakan Badan Layanan Umum.

“Pelaksanaan BLU ini berarti ada kemandirian pengelolaan anggaran. Kalau Satuan Kerja harus mengikuti petunjuk-petunjuk dari pemerintah pusat. Sehingga, jika tidak ada persetujuan dari pusat, banyak yang tidak bisa dikerjakan. Kalau Unimed sedang mempersiapkan menuju BLU, itu bagus, memang sudah saatnya. Karena, dengan adanya BLU, anggaran bisa dikelolah sendiri disetiap jurusan,”terangnya.

Namun lanjutnya, dengan adanya BLU, Unimed bisa mencapai tujuan yang lebih efektif. Proses belajar lebih berkualitas dan tidak mengkomersilkan pendidikan dilingkungan Unimed.

“Misalnya, menaikkan uang kuliah mahasiswa. Itu sama saja dengan mengkomersilkan pendidikan. Selain itu, proses belajar lebih berkualitas. Contohnya, kalau dulu bahan-bahan pratikum habis pakai karena menunggu anggaran dari pusat, kalau sudah BLU ya langsung disediakan jurusan,”sebutnya.

Soal mendatangkan pendapatan untuk kampus menurut Syaiful, hal itu sah-sah saja, sepanjang bisnis yang dijalankan kampus mengatasnamakan koperasi kampus. “Silahkan saja berbisnis seperti membuat swalayan sepanjang mengatasnamakan koperasi kampus. Kalau memungkinkan kenapa tidak, bukan masalah, karena itukan menambah income kampus. Hanya saja pendapatannya harus benar-benar diperuntukkan pengembangan kampus dengan tidak merugikan mahasiswa,”pungkasnya.

Seperti diketahui, Unimed saat ini tengah mempersiapkan diri menuju Perguruan Tinggi Negeri dengan layanan Badan Layanan Umum (BLU).  Unimed sudah beberapa kali mempersentasikan proposal pengajuan BLU ke kemenristek dikti dan akan mempersentasikan ke Kementerian Keuangan dalam waktu dekat. Dengan adanya BLU nanti, diharapkan akan ada income (pendapatan) yang dihasilkan dari  berbagai kegiatan atas kerjasama dengan pihak ketiga, pemerintah ataupun stakeholder untuk mengembangkan kampus.

Humas Unimed, M Surip memastikan, dengan adanya BLU nanti tidak akan berdampak dengan kenaikan uang kuliah mahasiswa, apalagi ada penambahan jumlah mahasiswa dari jalur mandiri. Karena, mahasiswa dari jalur mandiri ada batasannya dan sudah diatur oleh menristek dikti.

“Ini tidak akan berdampak kepada kenaikan uang kuliah bahkan penambahan jalur mandiri. Tidak ada kaitannya dengan itu, karena jalur mandiri itu sudah diatur.,”ujarnya.(bm-3)