MEDAN – Kelompok Pencinta Lingkungan Sekolah (Penlis) merupakan salah satu ekstrakurikuler di SMAN 17 Medan yang turut mensukseskan sekolah agar dapat meraih penghargaan Adiwiyata Nasional.
Kepala SMAN 17 Medan, Soagahon Simanungkalit menuturkan anggota Penlis akan memberikan contoh kepada siswa lain bagaimana cara menjaga lingkungan sekolah agar tetap bersih dan asri. “Anggota kelompok merupakan relawan. Sekolah sengaja mengambil siswa sesuai dengan kerelaan mereka agar program bisa terus berjalan tanpa menjadi beban bagi siswa tersebut,” jelas dia.
Setiap harinya, sambung dia, ketua kelas akan menyerahkan sampah ke kelompok Penlis, yang bakan di proses menjadi kompos. Dengan cara ini, siswa juga diajarkan untuk mencintai kebersihan dan menjaga lingkungannya.
Untuk menambah kesan asri dan hijau, di seluruh penjuru sekolah juga ditanami tumbuhan hijau. “Penlis ini lah yang nantinya membantu semua tanaman yang ada. Jadi tetap terjaga semua yang sudah dibuat selama ini,” urainya.
Kata Simanungkalit, anggota Penlis sekarang ada 50 orang. Mereka saat merupakan duta lingkungan sekolah. Mereka memberikan contoh kepada teman-temannya bagaimana menjaga lingkungan. Untuk mengeratkan hubungan anggota Penlis, sebagai simbolnya, kelompok menggunakan semut yang merupakan lambang pekerja keras, suka bergotong royong dan saling membantu.
“Kami berharap siswa dapat mengambil nilai positifnya. Dengan kerjasama bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Apalagi saat ini kami sudah melewati tahapan sekolah adiwiyata kota dan provinsi. Tentunya untuk mencapai nasional diperlukan usaha yang lebih lagi,” ungkapnya.(bm2)