
MEDAN (suaramahardika ): Camat Medan Tembung diwakili Kasi Pemerintahan Syamsul Alamsah Nasution menegaskan saat ini di Kelurahan Bandar Selamat, kekurangan bilal mayit khususnya bilal mayit perempuan bahkan menurut laporan bilal mayit perempuan di Bandar Selamat sudah tidak ada lagi. Artinya pelatihan Fardhu Kifayah Jenazah yang dilaksanakan oleh Lubis Nasution (LUNAS) Dohot boru sangat baik sekali untuk menghasilkan generasi yang mengerti soal Fardhu Kifayah bagai Jenazah.
Hal itu disampaikan Syamsul ketika memberikan sambutan sekaligus membuka acara pelatian Fardhu Kifayah bagi Jenazah yang dilaksanakan oleh LUNAS dohot Boru , Minggu (19/6/2016) di Masjid Al-Hikmah Jalan Letda Sujono Medan.Syamsul menegaskan perlunya dilaksanakan pelatihan Fardhu Kifayah bagi Jenazah ini untuk memberikan pengetahuan bagi generasi muda Islam bagaimana cara melaksanakan Fardu Kifayah bagi Jenazah sehingga ketika mengalami orang tua meninggal atau keluarga yang meninggal tidak lagi membebankan kepada bilal mayat .” Saya teringat ketika orang tua saya meninggal dunia ketika itu ternyata bilal mayit yang mengurus fardu kifayahnya padahal anak-anaknya ada . Jadi saya tegaskan kepada adik-adik yang menjadi peserta pelatihan ini agar beanr-benar mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh agar bisa memperaktekkan apa yang sudah di dapat ketika nanti berhadapan dengan jenazah,”kata Syamsul.

Syamsul juga mengucapkan terimakasih kepada LUNAS dohot Boru yang telah menggelar pelatihan ini, dan kalau bisa pelatihan ini dilaksanakan secara berkesinambungan agar lebih banyak lagi generasi muda Islam yang mengetahui kewajibannya melaksanakan Fradu Kifayah terhadap jenazah.

Sementara itu Pendiri dan Penggagas LUNAS dohot boru Gembira Bakti Lubis SH gelar Sutan Kumala Porang mengungkapkan kegiatan ini sepontan dilakukan mengingat minimnya pengetahuan anak-anak muda kita dikalangan generasi muda Islam yang mengetahui kewajibannya menjalankan Fardhu Kifayah terhadap jenazah. “Dengan adanya kegiatan ini LUNAS dohot boru berharap anak-anak kita generasi muda Islam ketika menghadapi jenazah orang tuanya atau keluarganya tidak canggung lagi dalam arti sudah tahu mereka apa yang dilakukan terhadap jenazaha dan tidak menyerahkan kepada bilal mayit.” Bilal mayit itu itu perlu tapi hanya untuk memberikan petunjuk dan mengawasi sebab yang lebih utama yang mengurus Fardhu Kifayah Jenazah adalah keluarga terdekat jenazah tersebut atau paling tidak anak jenazah itu,” kata Bhakti.
Bhakti juga mengingatkan bahwa kita semua akan mati namun kita tidak tahu kapan waktunya artinya kita harus siap siaga kapan saja dipanggil Allah , artinya anak-anak kita juga kita persiapakan agar bisa mengurusi jenazah dan melaksanakan Fardhu Kifayahnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, BKM Masjid Al-Hikma Z Dalimunthe, Tokoh Masyarakat Tarmizi Dalimunthe, Anzier Harisno Siregar, Zulkifli, Mulia dan Salam dan Burhanuddin Ritonga dana tokoh masyarakat lainnya . (bm-4)