
MEDAN (suaramahardika) : Lima orang guru besar mendaftar sebagai bakal calon rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) periode 2016-2020. Berkas kelima guru besar itupun sudah diverifikasi panitia penjaringan bakal calon rektor UIN SU pada Selasa (2/8/2016).
Humas UINSU, M Yosep Sitepu menyebutkan, kelima pendaftar bakal calon rektor UINSU tersebut yakni, Prof Dr H Katimin, Prof. Dr. H. Pagar, M. Ag, Prof. Dr. H. Saidurrahman, M. Ag. Mereka bertiga mendaftar pada 26 Juli yang lalu. Sedangkan dua orang bakal calon lainnya yakni, Prof. Dr. Hasan Asari, MA dan Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA mendaftar pada 28 Juli 2016.
Kelimanya kata Yosep, merupakan guru besar dan dosen di UINSU. Prof Katimin merupakan guru besar pada fakultas ushuluddin dan studi islam, Prof. Dr. Pagar merupakan guru besar pada fakultas syariah dan hukum. Kemidian, Prof. Dr. Saidurrahman adalah guru besar dan dekan pada fakultas syari’ah dan hukum, Prof. Dr. Hasan Asari adalah guru besar pada fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan. Hasan Asari juga merupakan Wakil Rektor I yang dipilih menjabat sebagai Pengganti Jabatan Sementara (PJS) Rektor UINSU.
“Dan bakal calon yang kelima adalah Prof. Dr. Syahrin Harahap. Dia merupakan guru besar pada fakultas ushuluddin dan studi islam di UINS. Kalau ditanya bagaimana backgroudnya, semuanya baik karena mereka semua sudah guru besar, sehingga layak dipilih,”sebutnya, kemarin.
Dia mengatakan, setelah diumumkan nama-nama bakal calon rektor UINSU, nantinya pada Selasa (2 Agustus), panitia akan memverifikasi berkas administrasi dari para bakal calon rektor. Kemudian, hasilnya akan diserahkan kepada PJS Rektor UINSU, Hasan Asari yang kemudian akan diserahkan kepada senat universitas.
“Kemudian, senat akan melakukan skoring atau penilaian secara kualitatif. Setelah dinilai oleh senat universitas, nanti berkasnya akan dikirim ke Kementerian Agama. Dan akan dibahas serta dinilai kembali oleh tim di Kementerian Agama. Nah, nanti dipilihlah maksimal 3 orang dan Menteri agama lah yang memilih salah satunya yang layak untuk menjadi rektor. Ya, kita tunggu saja diantara yang 5 orang ini siapa yang layak menjadi rektor,” ujarnya.
PJS Rektor UINSU, Prof Hasan Asari saat dihubungi, mengaku, siap menghadapi persaingan pemilihan rektor UINSU periode 2016-2020 ini. Namun baginya, dia menganggap ikut dalam pemilihan rektor UINSU ini bukanlah merupakan persaingan. Melainkan sama-sama mnemiliki tujuan ingin memajukan UINSU di Sumut.
“Ya, bukan persainganlah. Kita tujuannya sama, ingin memajukan UINSU kedepannya. Semuanya baik, maksudnya secara administrasi dan fisik saya siap. Siapapun yang nantinya terpilih, kita harus menerimanya dengan berjiwa besar saja,”ucapnya.
Dia menjelaskan, ada perbedaan dengan pemilihan rektor UINSU yang lama dengan saat ini. Jika, dahulu pemilihannya dilakukan dengan cara satu senat diambil satu suara. Namun, sejak ada Peraturan Menteri Agama nomor 68 tahun 2015 tentang pengangkatan dan pemberhentian Rektor Perguruan Tinggi Negeri Keagamaan, maka harus dilakukan perekrutan secara professional.
“Nantinya, senat mengirimkan penilaian kepada komite seleksi yang dibentuk kementerian agama. Nah, komite seleksi itulah yang nantinya juga akan menilai berdasarkan bahan-bahan dari senat itu. Hasilnya, senat akan mengirimkan ke Menteri Agama. Karena sudah ada aturan, kampus-kampus yang berada dibawah naungan kementerian agama, harus mengacu kepada peraturan kementerian agama,”pungkasnya. (bm-3)