Gubsu Buka Gelar Budaya dan Teknologi 2017

Gubsu Dr Ir H T Erry Nuradi MSi memberi penghargaan kepada Juara I Lomba Bercerita Bagi Siswa SD/MI Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017 Wukily Azimi Amara (Binjai), Senin (28/8) di Halaman Gedung Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provsu.
Gubsu Dr Ir H T Erry Nuradi MSi memberi penghargaan kepada Juara I Lomba Bercerita Bagi Siswa SD/MI Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017 Wukily Azimi Amara (Binjai), Senin (28/8) di Halaman Gedung Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provsu.

MEDAN(suaramahardika.co.id): Gubsu Dr Ir HT Erry Nuradi MSi membuka Gelar Buku Budaya dan Teknologi 2017, Senin (28/8/2017) di Lapangan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Gubsu Dr Ir Tengku Erry Nuradi MSi mengajak kepada seluruh masyarakat Sumatera untuk terus bergiat membaca buku. Seperti diketahui lanjut Gubsu, bila di Negara-negara maju saat ini masyarakatnya sangat respect sekali terhadap perpustakaan. “Kemajuan suatu Negara itu salah satunya dilihat dari perpustakaannya. Negara maju kalau perpustakaannya baik,” ujar Erry.

Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Dewan Pakar Literasi Provsu, Ketua Dewan Perpustakaan Provsu, Ketua Forum Masyarakat Literasi Provsu, IKAPI Sumut Ifan, Ketua Dewan Pakar Perpustakaan Provsu, USAID Agus Marwan, Ketua IPI Deny, komunitas penerbit, percetakaan dan pemerhati buku, Kadis Perpustakaan kabupaten/kota, para kepala sekolah.
Berbicara perpustakaan Erry punya kenangan khusus ketika menjabat Bupati. Tahun 2011 Saat itu dirinya mendapat penghargaan nasional perpustakaan. Penghargaan yang sangat bergengsi. Ketika dari 400 an lebih bupati walikota seluruh Indonesia yang mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut yakni satu Bupati yaitu Bupati Serdang Bedagai. Sedangkan Walikota yang mendapatkan penghargaan saat itu adalah walikota Surabaya dan Gubernur yang mendapatkannya Gubernur Jawa Barat.

Saat ini lanjut Gubsu kita harus terus meningkatkan ilmu pengetahuan, teknologi dengan cara membaca. Dan itu didapatkan salah satunya di perpustakaan. Teknologi harus terus kita pelajari, kita tingkatkan. “Pepatah mengatakan belajarlah terus bahkan menjelang hari kematian mu, menjelang liang lahat,” sebut Gubsu.

Dikatakan Gubsu di Negara maju, budaya membaca itu sudah mendarah daging. Sedangkan di Indonesia menurut catatan yang ada di sampaikan Gubsu bahwa dari 1.000 orang hanya satu orang yang gemar membaca.
Selain itu Erry juga mengajak kepada seluruh masyarakat sumatera untuk meningkatkan kesadaran untuk bisa menjadi Negara yang maju dengan disiplin dan SDM yang baik.

Pada kesempatan itu Gubsu juga mengatakan agar kegiatan gelar buku budaya dan teknologi yang diinisiasi dinas perpustakan daerah provsu untuk terus dilakukan untuk mewujudkan provinsi Sumatera Utara sebagai provinsi Literasi seperti yang telah di deklarasikan pada 20 Mei 2017. “Pemprovsu akan terus mendorong kegiatan seperti ini karena sangat positif sekali,” kata Erry.

Gubsu juga menghimbau kepada bupati/walikota untuk terus membenahi perpustakaan-perpustakaan di daerahnya dan salah satunya dengan membuat taman-taman bacaan. Karena maju atau tidaknya suatu Negara hanya beberapa poin yang dilihat. Pertama transportasi bagus, kedua museum ada, besar serta bagus dan ketiga perpustakaan. “Bila perpustakannya bagus, museumnya bagus, trasportasinya baik, Negara itu bias disebut maju,” sebut Gubsu.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provsu Ferlin H Ninggolan SH mengatakan Gelar Buku Budaya dan Teknologi 2017 ini digelar selama tiga hari mulai tanggal 28 agustus 2017 hingga tanggal 30 Agustus 2017. “Yang salah satu tujuannya adalah meningkatkan minat baca dan memotivasi budaya cinta buku terhadap masyarakat,” ujar Ferlin.

Penyelenggara kegiatan gelar Buku Budaya dan Teknologi adalah Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Utara dengan menyediakan lebih kurang 52 stan yang diisi oleh perpustakaan, penerbit, dinas perpustakaan arsip, para pegiat-pegiat, komunitas-komunitas kabupaten/kota yang ada di Sumatera Utara. Dengan memamerkan buku anak, remaja, pelajaran pendidikan dan buku umum, craft hasil budaya dan teknologi. “Dengan sasaran pengujung pelajar SD, SMP, SMA, remaja dan mahasiswa, kaum pendidik dan kaum intelektual, lembaga pendidikan, LSM, Partai Politik dan organisasi masyarakat dan masyarakat umum. Dengan banyak program acara pendukung salah satunya infaq buku,” ujarnya.(sm-01)