
MEDAN (suaramahardika):
Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S Msi secara resmi membuka Pertemuan Ilmiah Tahunan Konfrensi Kerja Perhimpunan Nefrologi Indonesia ( PIT – Konker Penefri) 2016 di Ballroom Hotel JW Marriot, Jumat (7/10/2016). Diharapkan pertemuan ini dapat meningkatkan soft skill dokter spesialis konsultan ginjal dan hipertensi di Indonesia.
Pembukaan pertemuan ini Dihadiri oleh Ketua Umum PB Penefri Dr Dharmeizar SpPD, KGH, Koordinator Wilayah Penefri Sumut – Aceh Prof dr Harun Rasyid Lubis SpPD-KHG , Rektor USU Prof DR Runtung Sitepu SH MHUm, mewakili Kapoldasu Kombes Pol Faris Armansyah dan Para Ketua Asosiasi/ organisasi Profesi serta peserta Kongkres Kerja.
Dinilai Wali Kota, pertemuan ini sangat penting karena melalui Forum ini dapat dicari simpul – simpul strategis untuk mensinergikan berbagai inisiatif, baik Pemerintah maupun diluar Pemerintah, tidak terkecuali Para Dokter Spesialis Ginjal untuk mewujudkan sasaran – sasaran pembangunan khususnya di bidang kesehatan.
“Peran penting organisasi Profesi seperti Penefri, IDI dan Organisasi Dokter Spesialis lainnya sangat dibutuhkan dalam memberikan dukungan serta Pembinaan kepada Para anggotanya untuk dapat bekerja dan memberikan pelayanan secara profesional”, kata Eldin.
Menurut Eldin, Penefri sebagai salah satu organisasi Profesi tentunya memerlukan persiapan yang baik termasuk konsolidasi organisasi, baik antar Pengurus, anggota organisasi vertikal serta Pemerintah, sehingga dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan dan lebih berhasil sesuai dengan tujuan organisasi.
“Melalui pertemuan ini saya berharap, bukan hanya meng update ilmu pengetahuan atau meningkatkan kemampuan intelektual saja tetapi juga kemampuan untuk berempati kepada pasien dan peningkatan soft skill saat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat”, harap Eldin.
Selanjutnya Diakui Eldin, saat ini Pemko Medan juga terus berupaya merancang Menjadikan Medan sebagai Pusat rujukan kesehatan secara regional dengan memiliki Pusat -pusat pelayanan kesehatan yang terstandarisasi, sehingga lingkup pelayanan yang disediakan tidak hanya kepada masyarakat lokal. Tetapi juga pelayanan kesehatan secara regional.
Ketua Korwil Penefri Sumut – Aceh Prof dr Harun Rasyid Lubis SpPD-KHG mengatakan
Pertemuan Ilmiah Tambunan (PIT) ini bertujuan untuk menghimpun dan meningkatkan kualitas para dokter spesialis konsultan ginjal dan hipertensi, dokter ilmu penyakit dalam dan dokter spesialis lainnya yang berminat meningkatkan jumlah penelitian/literatur. Dengan begitu dokter di Indonesia semakin tertarik untuk melakukan riset, khususnya terkait penyakit ginjal dan hipertensi.
” Hingga kini masih banyak kendala yang dialami dalam menangani penyakit ginjal dan hipertensi. Di Indonesia, 35% penyakit ginjal disebabkan hipertensi dan 25% akibat diabetes. Selebihnya terjadi akibat faktor lain, seperti penyakit peradangan ginjal dan makan obat sembarangan. Pernefri selama ini telah mengantisipasi penyakit ginjal, salah satunya dengan pengembangan pelayanan hingga pelosok”, katanya.
Dijelaskannya Di Sumut dan Aceh sekitar 50-an tempat kami buka pelayanan. Bahkan, di rumah sakit swasta di Medan sudah ada 25 rumah sakit yang menyediakan pelayanan cuci darah.
Ketua Panitia PIT-Konker Pernefri 2016, Dr Syafrizal Nasution, SpPD-KGH mengungkapkan Pertemuan ini digelar selama empat hari (6-9 Oktober 2016) dan menjadi ajang bertukar pikiran, menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan, terutama dalam hal menegakkan diagnosis dan penanganan terkini penyakit ginjal dan hipertensi.
“PIT ini mengusung tema “40th Annivesarry Of InaSN : the Challenge Of Antisipasing the Burden Of Dialysis In Indonesia”. Kemudian Hadir Sejumlah pakar di bidang ginjal dan hipertensi dari sejumlah negara, seperti Malaysia dan Singapura. Hal ini dinilai penting untuk bertukar informasi terkait penanganan terkini penyakit ginjal dan hipertensi”, ungkapnya.(bm-4)