MEDAN (Beritamahardika)- Gerakan literasi sekolah yang dicanangkan Kemendikbud mendapat dukungan positif dari anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Prof. Dr. Ir. Darmayanti Lubis. Menurut Darmayanti, banyaknya gejolak yang terjadi di masyarakat, seperti kekerasan pada anak dan Ujian Nasional yang kerap dicurigai sarat kecurangan adalah bukti lemahnya tingkat literasi anak didik kita selama ini.
“Karena itu, kami dari DPD RI mendukung sekali gerakan literasi sekolah,” ujarnya dalam kunjungan ke SMP Negeri 1 Medan, Jalan Bunga Asoka, Medan Selayang, Kamis (12/5/2016).
Sekarang ini, kata Lulusan S3 dari Inggris itu, mengakses bacaan sudah lebih mudah akibat kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Berbeda dengan dulu. Membaca, di masa mudanya Darmayanti adalah hoby yang sangat mahal, karena tidak mudah mendapatkan buku. Selain ketersediaan buku terbatas, juga harga buku mahal. “Saya mesti berlama lama di perpustakaan demi membaca banyak literatur di perpustakaan Inggris. Bayangkan,” terangnya.
Saat ini DPD RI sedang menyusun draft undang undang perbukuan untuk mendukung gerakan literasi sekolah. Ia menyebut, selama ini, banyak sekali kita kedodoran dalam mengimplementasikan kebijakan, akibat minimnya regulasi yang mendukung. Karena itu, payung hukum untuk mendukung terwujudnya gerakan literasi sekolah, harus secepatnya dibuat.
Senator asal Sumut itu juga mengapresiasi usaha USAID PRIORITAS menggerakan budaya membaca di Sumatera Utara.
Beberapa kabupaten/kota mitra USAID PRIORITAS membuat kebijakan dan program nyata yang mendukung gerakan literasi.
Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumut, Agus Marwan mengatakan pihaknya berkomitmen mendukung Sumut
menyediakan layanan pendidikan bermutu, salah satunya melalui gerakan budaya membaca. Sejak 2014, USAID PRIORITAS telah mengintegrasikan budaya membaca ke dalam modul pelatihan. “Dalam modul 3 yang kami kembangkan, kami menempatkan budaya membaca sebagai topik khusus. Kami melatih kepala sekolah, pengawas, komite dan guru untuk mampu mendesain program literasi di sekolah masing-masing,”terangnya.
Lebih lanjut Agus mengatakan, USAID PRIORITAS juga menghibahkan beragam buku kepada sekolah. Lebih dari 31 ribu eksemplar novel, buku sains dan cerpen telah dihibahkan kepada 208 SD, SMP dan madrasah. Hibah buku ini ditujukan untuk memberikan variasi bacaan kepada siswa. “Sedangkan pada akhir Maret 2016, kami secara resmi menghibahkan 1,1 juta Buku Bacaan Berjenjang kepada 1800 SD/MI di 15 kabupaten/kota mitra kami di Sumut. Buku ini didesain untuk membantu meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas awal,” tambahnya.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Medan, Masrul Badri mengatakan, Dinas Pendidikan Kota Medan juga sangat mendukung gerakan litasi sekolah tersebut. Ia mengimbau para kepala sekolah agar menerapkan gerakan membaca senyap 15 menit sebelum memulai pembelajaran di kelas. “Kebiasaan membaca harus ditumbuhkan. Beri bacaan apa saja. Yang penting anak-anak membaca, nanti lama-lama terbiasa. Anak yang terbiasa membaca, daya nalarnya lebih tajam,” ungkapnya.
Sedangkan Kepala SMP N 1 Medan, Adzlan mengatakan, sudah menginstuksikan kepada pra guru di sekolah untuk menerapkan gerakan membaca 15 menit sebelum pembelajaran. “Kami juga akan bentuk tim percepatan gerakan membaca di sekolah ini,” pungkasnya (bm1)