MEDAN (suaramahardika.co.id): Para dai dan ustaz yang tergabung dalam Majelis Misbahul Muslimin Sumatera Utara (Sumut) mendeklarasikan Dr HA Muhaimin Iskandar MSi (Cak Imin) sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2019, Sabtu (9/12/2017) di aula Cafe Keluarga D’Santy, Jalan Panglima Denai.
Deklarasi dipimpin Ketua Majelis Misbahul Muslimin Sumut Ustaz Harwansyah SPdI bersama unsur pengurus Ustaz Imam M Nata. Deklarasi dihadiri para dai yang tergabung dalam Majelis Misbahul Muslimin, dan ratusan jemaah yang berasal dari
bebagai majelis taklim di Kota Medan.
Deklarasi diawali dengan kumandang Sholawat Nabi yang dipandu Ketua Badan Pembinaan Qari-Qariah, Hafiz-Hafizah dan Seni Kaligrafi AlQuran (Bapqah Sika) Sumut H Lagut S Pulungan.
“Kami para dai dan ustaz yang tergabung dalam Misbahul Muslimin Sumut mendeklarasikan Muhaimin Iskandar/Cak Imin sebagai Wakil Presiden RI 2019. Selanjutnya kami akan menyusun langkah-langkah strategis untuk menyosialisasikan deklarasi ini,” kata Ustaz Imam M Nata saat membacakan naskah deklarasi.
Sebelum deklarasi terlebih dahulu digelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan peceramah Ustaz Mulia Dasopang MA dan M Yusuf Siregar SP. Kemudian dilakukan pemberian santunan kepada puluhan anak yatim piatu.
Ketua Majelis Misbahul Muslimin Sumut Ustaz Harwansyah dalam sambutannya mengatakan, dai dan ustaz yang tergabung dalam organisasi yang dipimpinnya adalah para dai muda yang ingin berkontribusi bagi pembangunan bangsa. Namun dia
menjelaskan, Majelis Misbahul Muslimin bukan oderbow partai politik.
“Dukungan kami ke Cak Imin untuk menjadi Cawapres 2019 semata-mata melihat track record beliau yang sudah teruji di kancah nasional. Cak Imin lahir dan besar di lingkungan santri. Dia anak seorang ulama. Cak Imin juga pernah menjadi Menteri Tenaga Kerja, dan saat ini masih menjabat Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa. Kami yakin Cak Imin akan mampu memperjuangkan aspirasi umat Islam dan bangsa Indonesia,” kata Harwansyah.
Hal senada disampaikan Ustaz Mulia Dasopang dan M Yusuf Siregar. Menurut keduanya, Cak Imin adalah salah satu politisi yang masih mampu menjaga akhlaknya. Itu karena nilai-nilai santri tetap melekat dalam diri Cak Imin dimanapun dia
ditempatkan. “Saatnya santri memimpin agar bangsa ini lebih baik ke depan,” tutur Yusuf Siregar.(sm-04)
