Iptek  

Botol Bekas Bisa Bernilai Emas

Irwansyah Putra-botol bekas
Irwansyah Putra

MAHARDIKA, Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjadikan sesuatu sebagai sumber penghasilan. Asalkan di situ ada kemauan, pasti ada jalannya. Apalagi yang dijadikan sumber penghasilan bisa membawa manfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungannya. Seperti yang dilakukan oleh Irwansyah Putra, mahasiswa semester 8, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara (USU).

Irwansyah Putra merupakan salah satu dari puluhan mahasiswa berprestasi di USU yang menghuni Rumah Kepemimpinan Universitas Sumatera Utara di Jalan Sei Asahan No 8/22, Medan. Ia bersama ketiga temannya menggagas pembuatan kerajinan tangan dengan memanfaatkan botol bekas. Botol-botol bekas yang dikutip dari berbagai tempat seperti, tong sampah, di jalan dan di tempat-tempat acara dimodifikasi dengan serbuk kayu dan tanaman san sieviera berhasil disulap menjadi pot bunga cantik yang diberi nama Smart Bottle.

Ditemui di Rumah Kepemimpinan Medan, mahasiswa kelahiran Langkat, 2 Maret 1994 ini menuturkan, sebagai mahasiswa penghuni Rumah Kepemimpinan mereka dituntut untuk membuat project. Namun, mereka sering sekali terkendala kepada ketiadaan uang untuk membuat kegiatan. Oleh karenanya, mereka mencoba memanfaatkan botol plastik bekas untuk dijadikan sumber penghasilan.

“Kenapa botol plastik, karena sampah plastik adalah penyumbang sampah terbesar. Bayangkan saja, kalau satu orang ada 2 botol yang dibuang. Apalagi, sampah plastik ini sampah yang susah terurai. Makanya kenapa tidak terpikirkan untuk memanfaatkana botol-botol plastik ini jadi ide kreatif untuk sumber penghasilan,”kata Irwansyah yang juga merupakan pengurus di Agrisultan, Medan ini.

Akhirnya, ia dan teman-temannya yakni, Rivai Muda Harahap, Agus Susanto dan Indra Ilizar sepakat mengumpulkan botol-botol plastik bekas untuk dijadikan kerajinan. Botol-botol plastik bekas yang mereka kumpulkan dimodifikasi menjadi pot bunga yang cantik berisi tanaman sansieviera. Ada beberapa varian pot bunga yang mereka buat. Diantaranya, SB Family yang terbuat dari botol aqua bekas dengan motif karakter. Mereka mematok SB Familiy ini sangat murah, hanya Rp7.000. Kemudian, SB 05 terbuat dari botol bekas yang agak besar tapi dengan motif lebih kalem yang dihargai Rp20.000. Varian yang terakhir adalah SB 25 F, terbuat dari botol bekas agak besar dengan motif yang lebih berwarna dihargai Rp20.000.

“Semua varian tetap sama diisi dengan tanaman sansivierra. Kenapa sansieviera, karena tanaman ini manfaatnya sangat bagus, bisa mengurangi radiasi gelombang elektromagnetik, baik itu di televisi maupun computer. Selain sansieviera, ada tanaman lain juga yang kita dapati dari rumah, dari jalanan yang tidak terpakai lagi. Ya, pokoknya kita nggak ada malu-malu lagi mengambil botol bekas dan tanaman dijalanan, asalkan bisa menghasilkan uang,”tutur anak ke empat dari lima bersaudara ini.
Menurutnya, awalnya ia dan ketiga temannya membuat kerajinan smart bottle ini untuk aksi sosial yang diperuntukkan para donator yang sudah menyumbangkan uangnya untuk rumah kepemimpinan milik USU ini. Tapi, lama kelamaan ternyata dengan memanfaatkan botol bekas ini juga bisa dijadikan sumber pendapatan untuk memenuhi kebutuhan di rumah kepemimpinan.

“Para donatur inikan menyumbangkan uangnya untuk pembinaan mahasiswa berprestasi yang tinggal di rumah kepemimpinan ini. Jadi, kita ingin membalasnya dengan membuatkan smart bottle. Ternyata ini juga peluang untuk kita jadi sumber penghasilan, makanya kita buat lebih banyak untuk dijual kepada mahasiswa, dosen dan masyarakat lain,”ujar Irwansyah yang mengaku, sebanyak 10 persen hasil penjualan disumbangkan untuk anak-anak panti asuhan.

Selain menjadikannya sumber penghasilan, mereka juga kerap memberikan ilmu membuat kerajinan smart bottle ini kepada anak-anak panti asuhan. Wajar saja, apa yang mereka buat mendapatkan prestasi juara 1 lokal champions sociopreneur dari Teras Usaha Mahasiswa oleh BRI dan Kompas. Dari prestasi itu mereka mendapatkan modal usaha untuk mengembangkan hasil karyanya.

“Kita berharap bisa go internasional, karena global warning sudah mulai terasa saat ini. Selain itu, bisa jadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk kembali kepada idealism dan pengabdian kepada masyarakat. Bahwa, kita perlu mendukung program go green dan peduli terhadap masalah sosial,”pungkas Irwansyah yang menambahkan smart bottle telah mewakili USU jadi Inspiring Youth Leader Forum di Jakarta karena memiliki kepedulian terhadap masalah sosial masyarakat.(bm3)
© 2016 Microsoft Terms Privacy & cookies Developers English (United States)