
MEDAN (suaramahardika) : Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2016 kembali hadir dan pertama sekali digelar di Medan.
Head of Professional Relationship Oral Care PT Unilever Indonesia, Ratu Mirah Afifah mengungkapkan BKGN, merupakan salah satu wujud implementasi dari strategi Unilever Sustainable Living Plan (USLP) dimana Pepsodent mengambil peran untuk meningkatkan kesehatan gigi 100 juta masyarakat dunia di tahun 2020 dan menciptakan Senyum Indonesia yang lebih sehat. Melalui BKGN 2016, Pepsodent mengingatkan peran orang tua, terutama ibu untuk mengenal dan mengetahui bagaimana cara mencegah kebiasaan yang berakibat buruk pada kondisi kesehatan gigi dan mulut anak. “Sejumlah kebiasaan yang sering dilakukan anak dan dianggap sepele dapat berpotensi menjadi kebiasaan buruk yang dapat memengaruhi kesehatan gigi dan mulut anak,” tuturnya, di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Sumatera Utara (USU), Senin (19/9/2016).
BKGN di FKG USU, imbuh dia, akan berlangsung Senin (19/9) hingga Rabu (21/9) dengan melibatkan 200 tenaga kesehatan gigi dan mulut dan ditargetkan untuk memberikan pelayanan bagi 1.200 pengunjung.
Dekan FKG USU, Trelia Boel mengungkapkan sebagian dari masyarakat masih memiliki kebiasaan menyikat gigi yang salah. Yaitu tidak menyikat gigi dengan cara, frekuensi dan waktu yang dianjurkan. Padahal, dengan menyikat gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, dapat mengurangi risiko gigi berlubang sebanyak 50%.
Plt Kadinkes Sumut, Agustama menuturkan berdasarkan evaluasi di tahun 2010, angka karies gigi (gigi berlubang) di Sumut cukup tinggi, terutama pada murid SD. Tingginya angka karies gigi ini, lanjutnya, diduga karena kurang signifikannya dampak pendidikan kesehatan gigi yang dilaksanakan. “Sehingga perubahan perilaku anak sekolah tentang kesehatan gigi masih buruk,” ujarnya.
Meski sekarang sudah ada peningkatan, lanjutnya, harus diakui prevalensi karies gigi masih cukup tinggi. Karena itu dibutuhkan keseriusan dalam menangani kasus ini. Terlebih dari survei Dinkes, rutinitas warga memeriksakan gigi ke dokter gigi minimal sekali dalam 6 bulan belum tampak besar. “Karena itu, melalui BKGN diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan memeriksa kesehatan gigi secara teratur,” terang dia. bm-2