
MEDAN (suaramahardika): Ujian tertulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Tahun 2016 akan dilaksanakan, Selasa (31/5). Ujian akan di ikuti 51.457 orang peserta. Yang terdiri dari, 21.893 kelompok Saintek, 19.100 kelompok Soshum, dan 10.464 kelompok Campuran.
Humas Panitia Lokal (Panlok) 14, Medan, Bisru Hafi Senin (30/5/20160 menyebutkan mengantisipasi masalah dalam pelaksanaan ujian, termasuk perjokian, peserta ujian tertulis SBMPTN diimbau untuk tidak lupa membawa Kartu Tanda Peserta asli yang sudah dilengkapi dengan pasfoto yang sesuai dengan ketentuan, membawa serta Surat Keterangan Lulus (SKL) asli atas nama peserta ujian yang mencantumkan foto yang bersangkutan, Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHU), dan dapat memperlihatkan bukti identitas berupa KTP/SIM.
“Selain itu, peserta dilarang membawa alat komunikasi kedalam ruangan ujian baik berupa HP dan lainnya, juga tidak dibenarkan membawa alat hitung atau calculator, kamera, buku dan catatan lainnya,” terangnya .
Ketua Lembaga Riset Publik (Larispa), Muhammad Rizal Hasibuan menuturkan dirinya melihat pelaksanaan ujian tertulis SBMPTN semakin baik. Keragaman soal ujian yang dibuat, membuat celah ‘kecolongan’ dalam ujian diperkirakan akan semakin kecil.
“Terkait pengawasan juga seharusnya lebih baik, karena sudah terlatih. Pengawas harus lebih hati-hati lebih sigap mengantisipasi yang terjadi,” terangnya.
Senada, Dewan Pendidikan Sumut, Syaiful Sagala menuturkan sepertinya untuk adanya kecurangan di ujian tertulis SBMPTN tahun ini agak lebih sulit. Karena tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, ujian dibagi per mata pelajaran, tahun ini hanya dibagi menjadi Sains dan Sosial.
“Soal juga dibuat silang dan tidak diurut,” terang dosen Unimed yang juga bertugas sebagai pengawas untuk ujian tertulis SBMPTN tahun 2016 ini.
Untuk pengawasan, terangnya, telah diinstruksikan untuk mengevaluasi peserta. Dimana foto harus disesuaikan dengan ijazah. Jika beda, tidak boleh masuk. Pengawas ujian dalam ruangan dua orang, satu bertugas mencocokkan gambar ke ijazah, satu lagi mengerjakan administrasi lainnya.
“Permisi ke kamar mandi pun harus dikawal, disterilkan semua. Tapi yang namanya maling, sesulit apapun pasti ada jalan keluar. Itu yang harus kita antisipasi,” tandasnya. (bm-2)